Anggota PKI ditahan Sebelum dihabisi (fhoto sociopolitica.s
Benarkah Jendral Purn yang berbintang lima H.Muhammad Suharto Presiden 
ke kedua Republik Indonesia terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI)?, 
Benarkan Suharto merupakan dalang dari Peristiwa Gerakan 30 September 
PKI  (G.30.S.PKI) tahun 1965 yang menewaskan tujuh jendral 
yang menjadi korban revolusi, yang kemudian jasadnya dimasukkan kedalam lobang Buaya?
yang menjadi korban revolusi, yang kemudian jasadnya dimasukkan kedalam lobang Buaya?
 Sampai
 saat ini fakta sejarah yang menyebutkan bahwa Suharto adalah dalang 
dari Pemberontakan PKI di Indonesia Tahun 1965, belum cukup untuk 
mengungkap keterlibatan mantan Komandan Strategi Angkatan darat 
(Kostrad) itu. Sampai saat ini, setiap memperingati G.30.S.PKI, setiap 
tanggal 30 Septemeber sepanjang tahun, nama jendral Purn Muhammad 
Suharto tetap disebut sebut dan dikaitkan dengan peristiwa makar yang 
dilakukan oleh PKI.
 Dan 
sampai saat ini pula belum ada fakta yang memebenarkan adanya 
keterlibatan Suharto dalam G.30.S.PKI itu, kalau pun ada, masih sebatas 
dugaan dan opini baik dari para pelaku sejarah itu, maupun dari bangsa 
Indonesia. Untuk membuka secara akurat sesuai dengan fakta bahwa Suharto
 adalah dalang pemberontakan yang dilakukan oleh PKI pada Tahun 1965, 
belum terlihat adanya ungkapan tersebut, baik oleh kalangan sejarahwan, 
maupun dari pelaku sejarah yang masih hidup dan terlebih dari para 
keluarga jendral yang menjadi korban kebiadaban PKI tahun 1965.
 Sudah seharusnyalah Peristiwa G.30.S.PKI, yang katanya ada dugaan  keterlibatan
 Suharto sebagai dalam pemberontakan yang dilakukan oleh PKI itu untuk 
diungkap secara jelas dan transparan. 47 tahun sudah kisah duka Bangsa 
negeri ini berlalu. Namun untuk membuktikan dugaan keterlibatn Suharto 
dalam Peristiwa Pemberontakan PKI, yang kemudian dilanjutkan dengan 
pembantaian ratusan ribu anak negeri ini, yang tewas ditangan para 
algojo algojo yang diciptakan oleh organisasi keagamaan.
 Belum
 tentu dari ratusan ribu nyawa anak negeri ini yang melayang sia sia, 
adalah sebagai antek anteknya PKI. Dari catatan hitam sejarah 
pembantaiaan ratusan ribu anak negeri ini, sebahagian besar adalah orang
 orang  yang tidak mengerti tentang PKI dan antek anteknya, Mereka ini tewas merenggang nyawa ditangan saudara saudaranya sendiri.
 Kita 
tidak mentolerir dari apa yang dilakukan oleh Suharto semasa dia menjadi
 pemimpin dinegeri ini, tapi kita perlu pembuktian dan fakta atas 
keterlibatan mantan Presiden ke dua negeri ini atas keterlibatannya 
dalam G.30.SPKI. Kita tidak ingin mempunyai sejarah yang kelam dan 
salah. Karena kita bukanlah sekumpulan orang yang (Ber) “Jas Merah “ ( 
Jangan Suka Melupakan Sejarah) dan kita juga tidak menginginkan Sejarah 
tentang keterlibatan Bapak Pembangunan Indonesia ini dalam Peristiwa 
G.30.S.PKI, hanya merupakan sejarah yang abu abu.
 Sebagai
 bangsa yang besar yang pandai menghargai jasa jasa pahlawannya, kita 
ingin pembuktian yang yata atas fakta dan kebenaran keterlibatan Mantan 
Penguasa tunggal dari Cendana itu. Kita tidak ingin mendengar kata “ 
Dugaan”, Opini, dan Pradiksi. Generasi Muda negeri ini ingin sebuah 
pembuktian, buka rekayasa, dan opini.
Mantan Presiden Suharto (fhoto sociopolitica.s.blog)
 Perlunya
 fakta dibalik duka peristiwa G.30.S.PKI ini diungkap secara jelas dan 
transparan atas dugaan keterlibatan Suharto dalam peristiwa G.30.S.PKI 
yang menakutkan bangsa negeri ini. Takut dalam tanda pentik “Dituduh 
sebagai PKI dan Antek anteknya pada saat itu. Bangsa negeri ini pada 
masa masa ditahun 1965-1966 lebih takut dituduh sebagai PKI dan antek 
anteknya dari pada dituduh tidak memiliki tuhan. (bangsa negeri ini 
lebih takut kepada PKI dari pada Tuhannya). Agar permaslahannya menjadi 
jelas bagi Generasi Muda pada saat ini, dan juga pada saat yang akan 
datang.
 Dan 
terhadap keluarga Suharto penjelasan sesuai dengan fakta dan kebenaran, 
atas keterlibatan Suharto dalam perinstiwa G.30.S.PKI ini juga 
kemungkinan juga mengharapkan hal yang sama. Sebagai keluarga tentu 
mereka juga menginginkan suatu pembuktian yang riil, bukan rekayasa atas
 keterlibatan Jend Bintang lima yang telah dipanggil oleh Khalidnya itu.
 Mereka juga tentu telah merasa muak dengan tuduhan tiduhan yang 
dilontarkan terhadap Suharto.
 Untuk
 itu kita berharap kepada para pelaku sejarah dan para sejarahwan, dan 
para elit negeri ini, untuk mengunmgkap fakta dibalik duka atas 
keterlibatan Mantan Presiden Suharto dalam peristiwa berdarah G.30.S.PKI
 tahun 1965-1966. Agas persoalan ini tidak menjadi komplik antara pro 
dan kontra sepanjang masa, dan sepanjang sejarah negeri ini.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar