Mengenal Gerbang Logika (Logic Gate)
Gerbang Logika
adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi hanya
menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah.
Dikarenakan analisis gerbang logika dilakukan dengan Aljabar Boolean maka
gerbang logika sering juga disebut
Rangkaian logika.
Rangkaian logika sering kita temukan dalam sirkuit digital yang diimplemetasikan secara elekrtonik dengan menggunakan dioda atau transistor.
Ada 7 gerbang logika yang kita ketahui yang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Rangkaian logika sering kita temukan dalam sirkuit digital yang diimplemetasikan secara elekrtonik dengan menggunakan dioda atau transistor.
Ada 7 gerbang logika yang kita ketahui yang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Inverter (pembalik) merupakan gerbang logika dengan satu sinyal masukan dan satu
sinyal keluaran dimana sinyal keluaran selalu berlawanan dengan keadaan sinyal
masukan
Tabel Kebenaran/Logika Inverter
Input (A)
|
Output (Y)
|
Rendah
|
Tinggi
|
0
|
1
|
Tinggi
|
Rendah
|
1
|
0
|
Inverter disebut juga gerbang NOT
atau gerbang komplemen (lawan) disebabkan keluaran sinyalnya
tidak sama dengan sinyal masukan.
Gambar simbol Inverter
|
(NOT) Fungsi gerbang NOT
à- Y = NOT A atau .
Misal : A = 1, maka = 0 atau Y = NOT 1 = 0.
A = 0, maka = 1 atau Y = NOT 0 = 1.
à- Y = NOT A atau .
Misal : A = 1, maka = 0 atau Y = NOT 1 = 0.
A = 0, maka = 1 atau Y = NOT 0 = 1.
2.
Gerbang logika non-Inverter
Berbeda dengan gerbang logika
Inverter yang sinyal masukannya hanya satu untuk gerbang logika non-Inverter
sinyal masukannya ada dua atau lebih sehingga hasil (output) sinyal keluaran
sangat tergantung oleh sinyal masukannya dan gerbang logika yang dilaluinya
(NOT, AND, OR, NAND, NOR, XOR, XNOR). Yang termasuk gerbang logika non-Inverter
adalah :
Gerbang
AND
Gerbang AND mempunyai dua atau lebih
dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang AND
mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin tinggi (1) maka semua sinyal masukan
harus dalam keadaan tinggi (1).
Fungsi Gerbang AND
ABà Y = A . B à-
Y = A AND B
Misal : A = 1 , B = 0 maka Y = 1 . 0 = 0.
A = 1 , B = 1 maka Y = 1 . 1 = 1
A = 1 , B = 1 maka Y = 1 . 1 = 1
Tabel Logika AND dengan dua masukan
Input
(A)
|
Input
(B)
|
Output
(Y)
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
Tabel Logika AND dengan tiga masukan
Input
(A)
|
Input
(B)
|
Input
(C)
|
Output
(Y)
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
* untuk mempermudah mengetahui
jumlah kombinasi sinyal yang harus dihitung berdasarkan inputanya, gunakan
rumus ini :
- 2^n , dimana n adalah
jumlah input. Contoh : n = 2 maka 2^2 = 4, jadi jumlah kombinasi
sinyal yang harus dihitung sebanyak 4 kali.
Gambar simbol Gerbang AND
|
|
Gambar simbol Gerbang AND dengan
tiga inputan
|
Gerbang
OR
Gerbang OR mempunyai dua atau lebih
dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang OR mempunyai
sifat bila salah satu dari sinyal masukan tinggi (1), maka sinyal keluaran akan
menjadi tinggi (1) juga.
Fungsi gerbang OR :
Y = A + B.à- Y = A OR B
atau
Misal : A = 1 , B = 1 maka Y = 1 + 1 = 1.
A = 1 , B = 0 maka Y = 1 + 0 = 0.
atau
Misal : A = 1 , B = 1 maka Y = 1 + 1 = 1.
A = 1 , B = 0 maka Y = 1 + 0 = 0.
Tabel Logika Gerbang OR dengan dua
masukan.
Input
(A)
|
Input
(B)
|
Output
(Y)
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Tabel Logika Gerbang OR dengan tiga masukan.
Input
(A)
|
Input
(B)
|
Input
(C)
|
Output
(Y)
|
||
0
|
0
|
0
|
0
|
||
0
|
0
|
1
|
1
|
||
0
|
1
|
0
|
1
|
||
0
|
1
|
1
|
1
|
||
1
|
0
|
0
|
1
|
||
1
|
0
|
1
|
1
|
||
1
|
1
|
0
|
1
|
||
1
|
1
|
1
|
1
|
||
Gambar simbol Gerbang OR.
|
|||||
Gambar simbol Gerbang OR dengan
tiga masukan.
|
Gerbang
NAND (Not-AND)
Gerbang NAND mempunyai dua atau
lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang NAND
mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin rendah (0) maka semua sinyal masukan
harus dalam keadaan tinggi (1).
Fungsi gerbang NAND :
Tabel Logika Gerbang NAND dengan dua
masukan.
Input (A)
|
Input (B)
|
Output (AB)
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
Tabel Logika Gerbang NAND dengan
tiga masukan.
Input
(A) |
Input
(B) |
Input
(C) |
Output
(ABC) |
||
0
|
0
|
0
|
1
|
||
0
|
0
|
1
|
1
|
||
0
|
1
|
0
|
1
|
||
0
|
1
|
1
|
1
|
||
1
|
0
|
0
|
1
|
||
1
|
0
|
1
|
1
|
||
1
|
1
|
0
|
1
|
||
1
|
1
|
1
|
0
|
||
Gambar gerbang NAND dalam arti
logikanya
|
|||||
Gambar simbol Gerbang NAND standar
|
Gambar simbol Gerbang NAND tiga
masukan
|
Gerbang NAND juga disebut juga Universal
Gate karena kombinasi dari rangkaian gerbang. NAND dapat digunakan
untuk memenuhi semua fungsi dasar gerbang logika yang lain.
Gerbang
NOR (Not-OR)
Gerbang NOR mempunyai dua atau lebih
dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang NOR
mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin tinggi (1) maka semua sinyal masukan
harus dalam keadaan rendah (0). Jadi gerbang NOR hanya mengenal sinyal masukan
yang semua bitnya bernilai nol.
Fungsi gerbang NOR :
- atau atau
Misal : A = 1 , B = 1 maka = 1 + 1 = = 0.
Tabel Logika Gerbang NOR dengan dua masukan
Fungsi gerbang NOR :
- atau atau
Misal : A = 1 , B = 1 maka = 1 + 1 = = 0.
Tabel Logika Gerbang NOR dengan dua masukan
Input
(A)
|
Input
(B)
|
Output
(A
+ B)
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
Tabel Logika Gerbang NOR dengan tiga masukan.
Input
(A)
|
Input
(B)
|
Input
(C)
|
Output
(A
+ B + C)
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
Gambar gerbang NOR dalam arti
logikanya
|
Gambar simbol Gerbang NOR standar
|
Gambar simbol Gerbang NOR tiga
masukan
|
Gerbang
XOR (Antivalen, Exclusive-OR)
Gerbang XOR disebut juga gerbang
EXCLUSIVE OR dikarenakan hanya mengenali sinyal yang memiliki bit 1 (tinggi)
dalam jumlah ganjil untuk menghasilkan sinyal keluaran bernilai tinggi (1).
Fungsi gerbang XOR :
atau .
Tabel Logika Gerbang XOR dengan dua masukan
Fungsi gerbang XOR :
atau .
Tabel Logika Gerbang XOR dengan dua masukan
Input
(A) |
Input
(B) |
Output
(AB + AB) |
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
Gambar simbol Gerbang XOR standar
|
Gerbang XNOR (Ekuivalen, Not-Exclusive-OR)
Gerbang XNOR disebut juga gerbang Not-EXCLUSIVE-OR. Gerbang XNOR mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin benilai tinggi (1) maka sinyal masukannya harus benilai genap (kedua nilai masukan harus rendah keduanya atau tinggi keduanya).
Fungsi gerbang XNOR :
atau atau .
Tabel Logika Gerbang XNOR dengan dua masukan
Input
(A) |
Input
(B) |
Output
(Y) |
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
Gambar Simbol Gerbang XNOR standar
|
Kesimpulan
Gerbang Logika
BAB I
PENDAHULUAN
“Pada jaman sekarang ini, teknologi berkembang sangat pesat. Bermacam – macam
alat dihasilkan Sekarang, hampir semua peralatan yang bekerja dengan tegangan
listrik sudah menggunakan rangkaian digital.
Saat ini rangkaian elektronika digital sudah bukan barang asing lagi. Rangkaian
digital sudah ada di mana-mana dan bersinergi dengan rangkaian elektronika
analog untuk membentuk rangkaian-rangkaian
elektronika yang lebih cermat, cepat, dan tepat sasaran
Sebenarnya, sebuah rangkaian digital tidak harus selalu berupa
rangkaian rumit dengan banyak komponen kecil seperti yang kita lihat di dalam
komputer, handphone, ataupun kalkulator. Sebuah rangkaian dengan kerja sederhana
yang menerapkan prinsip-prinsip digital, juga merupakan sebuah rangkaian digital.
Contoh rangkaian digitalsederhana
adalah rangkaian pengaman yang ditambahkan pada rangkaian kunci kontak sepeda
motor atau mobil. Pada rangkaian pengaman terdapat kontak (berupa relay atau
transistor) yang aktivitasnya dikontrol oleh pemilik sepeda motor. Kontak
pengaman ini harus dihubungkan seri dengan rangkaian kunci kontak. Akibatnya,
walau kunci kontak terhubung, sepeda motor tidak dapat distarter jika kontak
pengaman ini masih terbuka. Cara ini cukup manjur untuk menghindari pencurian
sepeda motor.
Gerbang
(gate) dalam rangkaian logika merupakan
fungsi yang menggambarkan hubungan antara masukan dan keluaran. Untuk
menyatakan gerbang-gerbang tersebut biasanya digunakan
simbol-simbol tertentu. Ada beberapa standar penggambaran simbol. Salah satu
standar simbol yang populer adalah MIL-STD-806B yang dikeluarkan
oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk keperluan umum pada bulan
Februari 1962. Untuk menunjukkan prinsip kerja tiap gerbang (atau rangkaian
logika yang lebih kompleks) dapat digunakan beberapa cara. Cara yang umum
dipakai antara lain adalah tabel kebenaran (truth table) dan diagram waktu
(timing diagram). Karena merupakan rangkaian digital, tentu saja
level kondisi 2 yang ada dalam tabel atau diagram waktu hanya dua macam, yaitu
logika 0 (low, atau hight) dan logika 1 (atau False, atau true). Kondisi lain
yang mungkin ada adalah kondisi X (level bebas, bisa logika 1 atau 0), dan
kondisi high impedance (impedansi tinggi). Kondisi X biasanya ada di masukan
gerbang dan menyatakan bahwa apa pun logika masukannya (logika 0 atau 1) tidak
akan mempengaruhi logika keluaran yang dihasilkan. (Hodges D. , Jacson,
Nasution S).”
“Kondisi impedansi tinggi pada suatu titik (point) menunjukkan titik yang
bersangkutan diisolasi dari rangkaian lain, sehingga tidak ada logika yang
akan mempengaruhi titik tersebut gerbang dan rangkaian logika juga
dapat diimplementasikan dalam bentuk rangkaian dioda, transistor, ataupun
rangkaian terpadu yang disebut integrated circuit
(IC). Dengan semakin majunya teknologi pembuatan komponen
mikro-elektronika, perkembangan komponen IC untukrangkaian digital menjadi
pesat. IC logika jenis TTL (Transistor- Transistor Logic) dan CMOS
(Complementary Metal Oxide Semiconductor) cukup populer di kalangan masyarakat
penggemar elektronika. Walaupun sudah mulai berkurang, jenis IC tersebut masih
banyak digunakan hingga saat ini.
Dalam
mengimplementasikan rangkaian digital, kita juga dapat mengunakan Electronics Workbench (EWB)
diteliti untuk diaplikasikan sebagai program simulasi bagi alat-alat elektronik
yang dirancang. Dalam hal ini diteliti mengenai seberapa akurat respons yang
diperoleh dari simulasi EWB dibandingkan dengan respons dari
beberapa alat elektronik real dan juga seberapa banyak jenis alat elektronik
yang dapat disimulasikan atau seberapa banyak jenis komponen atau rangkaian
terintegrasi yang terdapat dalam EWB. Aplikasi EWB ini diharapkan dapat
menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek seperti disebut di atas.
Biasanya pada suatu karya tulis ilmiah mengenai perancangan dan penganalisaan
suatu alatelektronik hanyalah
didasarkan pada studi literatur dan tidak melalui suatu pembuktian praktis.
Pembuktian dengan komponen-komponen dan rangkaian-rangkaian terintegrasi fisik
selain membutuhkan biaya pengadaan yang tinggi (untuk jenis dan jumlah besar),
juga sering terjadi kerusakan pada komponen-komponen fisik tersebut. Penggunaan
EWB dapat mengatasi kelemahan-kelemahan perangkat keras di atas dan membangkitkan
kepercayaan diri para mahasiswa bahwa alat elektronik yang
dirancang dapat bekerja seperti yang dikehendaki.
Penelitian ini dibatasi dengan menguji coba alat elektronik analog, yang dirancang dan dianalisa oleh mahasiswa Jurusan Teknik Elektro untuk mata ajaran Analisa dan Perancangan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki keakuratan respons yang diperoleh dari simulasi EWB dibandingkan dengan respons secara fisik dan teoritis dari alat elektronik yang dipilih, yakni suatu alat elektronik analog dan berapa banyak jenis komponen atau rangkaian terintegrasi yang terdapat dalam EWB Transmitter vibrasi adalah alat yang dapat mengukur level dan komponen frekuensi dari vibrasi mesin secara elektronik serta dapat mengirimkan data-data itu ke ruang pemantauan sejauh 100 m dari alat tersebut. Transmitter vibrasi ini menggunakan suatu transduser vibrasi yang disebut akselerometer piezoelektrik / AP (piezoelectric accelerometer) dan terdiri dari penguat depan muatan, penguat instrumentasi, penguat tegangan tak membalik dua tingkat, filter lolos bawah, filter lolos pita, dan pengubah tegangan ke arus. Dengan software tersebut, kita dapat merancang dan menyimulasi rangkaian di komputer PC, Perancangan rangkaian dapat kita lakukan dengan cara skematis, yang menggunakan simbol-simbol layaknya menggambar rangkaian digital di kertas. Atau dengan bahasa VHDL (Visual Hardware Description Language) dan Verilog yang lebih sulit.”. (Boylestad, Robert dan Louis Nashelsky)
1.1. Latar Belakang
“Gerbang yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah elemen
dasar dari semua rangkaian yang menggunakan sistem digital.
Boleh jadi mereka mengena l istilah pencacah (counter), multiplekser ataupun
encoder dan decoder dalam teknik digital, tetapi adakalanya
mereka tidak tahu dari apa dan bagaimana alat-alat tersebut dibentuk. Ini
dikarenakan oleh mudahnya mendapatkan fungsi tersebut dalam bentuk satu serpih IC (Integrated Circuit).
Bagi yang telah mengetahui dari apa dan bagaimana suatu fungsi digital seperti
halnya pencacah dibentuk hal ini tak akan menjadi masalah, namun bagi pemula
dan autodidak yang terbiasa menggunakan serpih IC berdasarkan penggunaannya
akan menjadi memiliki pendapat yang salah mengenai teknik digital.
Untuk itulah artikel berikut yang ditujukan bagi pemula ditulis. Semua fungsi digital pada
dasarnya tersusun atas gabungan beberapa gerbang logika dasar
yang disusun berdasarkan fungsi yang diinginkan. Gerbang-gerbang dasar ini
bekerja atas dasar logika tegangan yang digunakan dalam teknik digital. Logika tegangan
adalah asas dasar bagi gerbang-gerbang logika”. (Hodges D. ,
Jacson, Nasution S).”
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah mempelajari dan memahami
tentang gerbang logika AND, NOT, OR dan
NAND dengan menggunakan programElectronics Workbench (EWB) kemudian
merealisasikannya dengan membangun sendiri sebuah premasalahan mengunakan gerbang NOT OR dan matrik
AND. Dimana sebagai implementasi gerbang NAND dan
di lanjutkan dengan menggunakan IC dan penerapan Dekoder.
“Gerbang logika atau
gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika boolean
yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran
logik. Gerbang logika terutama
diimplementasikan secara elektronis menggunakan dioda atau transistor, akan
tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen-komponen yang
memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay). Logika merupakan
dasar dari semua penalaran (reasoning). Untuk menyatukan beberapa logika,
kita membutuhkan operatorlogika dan untuk membuktikan kebenaran
dari logika, kita dapat menggunakan tabel kebenaran. Tabel
kebenaran menampilkan hubungan antara nilai kebenaran dari proposisi atomik.
Dengan tabel kebenaran, suatu persamaan logika ataupun
proposisi bisa dicari nilai kebenarannya. Tabel kebenaran pasti mempunyai
banyak aplikasi yang dapat diterapkan karena mempunyai fungsi tersebut. Salah
satu dari aplikasi tersebut yaitu dengan menggunakan tabel kebenaran kita dapat
mendesain suatu rangkaian logika. Dalam makalah ini akan
dijelaskan bagaimana peran dan kegunaan tabel kebenaran dalam proses
pendesainan suatu rangkaian logika.
Gerbang yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah elemen dasar dari semua rangkaian yang menggunakan sistem digital. Semua fungsi digital pada dasarnya tersusun atas gabungan beberapa gerbang logika dasar yang disusun berdasarkan fungsi yang diinginkan.Gerbang -gerbang dasar ini bekerja atas dasar logika tegangan yang digunakan dalam teknik digital.Logika tegangan adalah asas dasar bagi gerbang-gerbang logika. Dalam teknik digitalapa yang dinamakan logika tegangan adalah dua kondisi tegangan yang saling berlawanan. Kondisi tegangan “ada tegangan” mempunyai istilah lain “berlogika satu” (1) atau “berlogika tinggi” (high), sedangkan “tidak ada tegangan” memiliki istilah lain “berlogika nol” (0) atau “berlogika rendah” (low). Dalam membuat rangkaian logika kita menggunakan gerbang-gerbang logika yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Rangkaian digital adalah sistem yang mempresentasikan sinyal sebagai nilai diskrit. Dalam sebuah sirkuit digital,sinyal direpresentasikan dengan satu dari dua macam kondisi yaitu 1 (high, active, true,) dan 0 (low, nonactive,false).” (Sendra, Smith, Keneth C)
1.3.2. Rangkaian Terpadu (IC) Untuk Gerbang -Gerbang Dasar
“Setelah mengenal gerbang-gerbang dasar yang digunakan dalam teknik digital, bagi para pemula mengkin saja timbul pertanyaan dimana gerbang-gerbang ini dapat diperoleh? Jawabannya mudah sekali, karena gerbang- gerbang ini telah dijual secara luas dipasaran dalam IC tunggal (single chip). Yang perlu diperhatikan sekarang adalah dari jenis apa dan bagaimana penggunaan dari kaki-kaki IC yang telah didapat. Sebenarnya informasi dari IC-IC yang ada dapat dengan mudah ditemukan dalam buku data sheet IC yang sekarang ini banyak dijual. Namun sedikit contoh berikut mungkin akan me mpermudah pencarian. Berikut adalah keterangan mengenai IC-IC yang mengandung gerbang-gerbang logika dasar yang dengan mudah dapat dijumpai dipasaran.
Catatan:
- Ada dua golongan besar IC yang umum digunakan yaitu TTL dan CMOS.
- IC dari jenis TTL memiliki mutu yang relatif lebih baik daripada CMOS dalam hal daya yang dibutuhkan dan kekebalannya akan desah.
- IC TTL membutuhkan catu tegangan sebesar 5 V sedangkan CMOS dapat diberi catu tegangan mulai 8 V sampai 15 V. Hali ini harus diingat benar-benar karena kesalahan pemberian catu akan merusakkan IC.
- Karena adanya perbedaan tegangan catu maka tingkat tegangan logika juga akan berbeda. Untuk TTL logika satu diwakili oleh tegangan sebesar maksimal 5 V sedangkan untuk CMOS diwakili oleh tegangan yang maksimalnya sebesar catu yang diberikan, bila catu yang diberikan adalah 15 V maka logika satu akan diwakili oleh tegangan maksimal sebesar 15 V. Logika pada TTL dan CMOS adalah suatu tegangan yang harganya mendekati nol.
- Untuk TTL nama IC yang biasanya terdiri atas susunan angka dimulai dengan angka 74 atau 54 sedangkan untuk CMOS angka ini diawali dengan 40.”(Ian Robertson Sinclair, Suryawan)
BAB II
TEORI
“Gerbang NOT atau juga bisa disebut dengan pembalik (inverter)
memiliki fungsi membalik logika tegangan inputnya pada
outputnya. Sebuah inverter (pembalik) adalah gerbang dengan satu sinyal masukan
dan satu sinyal keluaran dimana keadaan keluaranya selalu berlawanan dengan
keadaan masukan. Membalik dalam hal ini adalah mengubah menjadi lawannya.
Karena dalam logika tegangan hanya ada dua kondisi yaitu
tinggi dan rendah atau “1” dan “0”, maka membalik logika tegangan berarti
mengubah “1” menjadi "0” atau sebaliknya mengubah nol menjadi satu. Simbul
atau tanda gambar pintu NOT ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gerbang AND (AND GATE) atau dapat pula disebut gate AND ,adalah
suatu rangkaianlogika yang mempunyai beberapa jalan masuk (input)
dan hanya mempunyai satu jalan keluar (output). Gerbang AND mempunyai
dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Dalam gerbang AND,
untuk menghasilkan sinyal keluaran tinggi maka semua sinyal masukan harus
bernilai tinggi.
2.1.3. GERBANG OR (OR GATE)
Gerbang
OR berbeda dengan gerbang NOT yang
hanya memiliki satu input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2 jalur input.
Artinya inputnya bisa lebih dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas
adalah semua gerbang logika selalu mempunyai hanya satu output.Gerbang OR akan memberikan
sinyal keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal masukan bernilai
tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang OR hanya memiliki sinyal
keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai rendah.
2.1.4. Gerbang NAND
Gerbang NAND adalah suatu NOT-AND, atau suatu fungsi AND yang dibalikkan. Dengan kata lain bahwa gerbang NAND akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai tinggi.
Gerbang NOR adalah
suatu NOT-OR, atau suatu fungsi OR yang dibalikkan sehingga dapat dikatakan
bahwa gerbang NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika
semua sinyal masukanya bernilai rendah.
2.1.6. Gerbang X-OR
Gerbang
X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal
masukan bernilai rendah atau semua masukan bernilai tinggi atau dengan kata
lain bahwa X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika sinyal masukan
bernilai sama semua.
2.1.7. Gerbang X-NOR
Gerbang
X-NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal
masukan bernilai sama (kebalikan dari gerbang X-OR).
Gambar1:
Rangkain gerbang logika.
“Semua rangkaian logika dapat digolongkan atas dua jenis,
yaitu rangkaian kombinasi (combinational circuit) dan rangkaian berurut
(sequential circuit). Perbedaan kedua jenis rangkaian ini terletak pada sifat
keluarannya. Keluaran suatu rangkaian kombinasi setiap saat hanya ditentukan
oleh masukan yang diberikan saat itu. Keluaran rangkaian berurut pada setiap
saat, selain ditentukan oleh masukannya saat itu, juga ditentukan oleh keadaan
keluaran saat sebelumnya, jadi juga oleh masukan sebelumnya. Jadi, rangkaian
berurut tetap mengingat keluaran sebelumnya dan dikatakan bahwa rangkaian ini
mempunyai ingatan (memory). Kemampuan mengingat pada rangkaian berurut ini
diperoleh dengan memberikan tundaan waktu pada lintasan balik (umpan balik)
dari keluaran ke masukan. Secara diagram blok, kedua jenis rangkaian logika ini
dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.” (Albert Paul Malvino, Ph.D.)
Gambar
3. Model Umum Rangkaian Logika
“Rangkaian kombinasi mempunyai komponen-komponen masukan, rangkaian
logika, dan keluaran, tanpa umpan balik. Persoalan yang dihadapi dalam
perancangan (design) suaturangkaian kombinasi adalah memperoleh
fungsi Boole beserta diagram rangkaiannya dalam bentuk susunan gerbang-gerbang.
Seperti telah diterangkan sebelumnya, fungsi Boole merupakan hubungan aljabar
antara masukan dan keluaran yang diinginkan. Langkah pertama dalam merancang
setiap rangkaian logika adalah menentukan apa yang hendak direalisasikan oleh
rangkaian itu yang biasanya dalam bentuk uraian kata-kata (verbal). Berdasarkan
uraian kebutuhan ini ditetapkan jumlah masukan yang dibutuhkan serta jumlah
keluaran yang akan dihasilkan. Masing-masing masukan dan keluaran diberi nama
simbolis. Dengan membuat tabel kebenaran yang menyatakan hubungan masukan dan
keluaran yang diinginkan, maka keluaran sebagai fungsi masukan dapat dirumuskan
dan disederhanakan dengan cara-cara yang telah diuraikan dalam bab-bab
sebelumnya.
Berdasarkan persamaan yang diperoleh ini, yang merupakan fungsi Boole dari pada rangkaian yang dicari, dapat digambarkan diagram rangkaian logikanya Ada kalanya fungsiBoole yang sudah disederhanakan tersebut masih harus diubah untuk memenuhi kendala yang ada seperti jumlah gerbang dan jenisnya yang tersedia, jumlah masukan setiap gerbang, waktu perambatan melalui keseluruhan gerbang (tundaan waktu), interkoneksi antar bagian-bagian rangkaian, dan kemampuan setiap gerbang untuk mencatu (drive) gerbang berikutnya. Harga rangkaian logika umumnya dihitung menurut cacah gerbang dan cacah masukan keseluruhannya. Ini berkaitan dengan cacah gerbang yang dikemas dalam setiap kemasan.
Gerbang-gerbang logika yang tersedia di pasaran pada umumnya dibuat dengan teknologi rangkaian terpadu (Integrated Circuit, IC). Pemaduan (integrasi) gerbang-gerbang dasar seperti NOT, AND, OR, NAND, NOR, XOR pada umumnya dibuat dalam skala kecil (Small Scale Integration, SSI) yang mengandung 2 sampai 6 gerbang dalam setiap kemasan. Kemasan yang paling banyak digunakan dalam rangkaian logika sederhana berbentuk DIP (Dual- In-line Package), yaitu kemasan dengan pen-pen hubungan ke luar disusun dalam dua baris sejajar. Kemasan gerbang-gerbang dasar umunya mempunyai 14-16 pen, termasuk pen untuk catu daya positif dan nol (Vcc dan Ground). Setiap gerbang dengan 2 masukan membutuhkan 3 pen (1 pen untuk keluaran) sedangkan gerbang 3 masukan dibutuhkan 4 pen. Karena itu, satu kemasan 14 pen dapat menampung hanya 4 gerbang 2 masukan atau 3 gerbang 3 masukan.
Dalam praktek kita sering terpaksa menggunakan gerbang-gerbang yang tersedia di pasaran yang kadang-kadang berbeda dengan kebutuhan rancangan kita. Gerbang yang paling banyak tersedia di pasaran adalah gerbang-gerbang dengan 2 atau 3 masukan. Umpamanya, dalam rancangan kita membutuhkan gerbang dengan 4 atau 5 masukan dan kita akan mengalami kesulitan memperoleh gerbang seperti itu. Karena itu kita harus mengubah rancangan sedemikian sehingga rancangan itu dapat direalisasikan dengan gerbang-gerbangdengan 2 atau 3 masukan. Kemampuan pencatuan daya masing-masing gerbang juga membutuhkan perhatian. Setiap gerbang mampu mencatu hanya sejumlah tertentu gerbang lain di keluarannya (disebut sebagai fan-out). Ini berhubungan dengan kemampuan setiap gerbang dalam menyerap dan mencatu arus listrik. Dalam perancangan harus kita yakinkan bahwa tidak ada gerbang yang harus mencatu terlalu banyak gerbang lain di keluarannya. Ini sering membutuhkan modifikasi rangakaian realisasi yang berbeda dari rancangan semula. Mengenai karakteristik elektronik gerbang-gerbang logika dibahas dalam Lampiran A.” (Albert Paul Malvino, Ph.D.)
“Gerbang NAND dan NOR merupakan gerbanguniversal, artinya hanya dengan menggunakan jenisgerbang NAND saja atau NOR sajadapat menggantikan fungsi dari 3 gerbang dasar yang lain (AND, OR, NOT). Multilevel, artinya: denganmengimplementasikangerbang NAND atau NOR, akan ada banyak level / tingkatan mulai dari sisitem input sampai kesisi output. Keuntungan pemakaian NAND saja atau NOR saja dalam sebuah rangkaian digital adalah dapat mengoptimalkan pemakaian seluruh gerbang yang terdapat dalam sebuah IC, sehingga menghemat biaya
Gerbang NAND adalah
pengembangan dari gerbang AND. Gerbang
ini sebenarnya adalah gerbang AND yang pada outputnya
dipasang gerbang NOT. Gerbang yang paling sering digunakan untuk
membentuk rangkaian kombinasi adalah gerbang NAND dan NOR, dibanding dengan AND
dan OR. Dari sisi aplikasi perangkat luar, gerbang NAND dan
NOR lebih umum sehingga gerbang-gerbang tersebut dikenal sebagai gerbang yang
“universal”.Gerbang-gerbang NOT, AND dan OR dapat di-substitusi ke
dalam bentuk NAND saja, dengan hubungan seperti gambar 2.
Gambar
4. Substitusi Beberapa Gerbang Dasar Menjadi NAND
Rangkaian Asal Rangkaian Dengan NAND saja
Gambar
5, impelemtasi Gergang NAND
Untuk mendapatkan persamaan dengan menggunakan NAND saja, maka
persamaan asal harus dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga hasil akhir yang
didapatkan adalah persamaan dengan NAND saja. Gerbang
NAND sangat banyak di pakai dalam computer modern dan mengeti
pemakaiannya sangat berharga bagi kita, untuk merancang jaringangerbang NAND ke
NAND, gunakan prosedur tabel kombinasi untuk ungkapan jumlah hasil kali,
Dalam perancangan logika, gerbang logika siskrit
tidak selalu digunakan ttapi biasanya beisi banyak gerbang, karena itu,
biasanya lebih disukai untuk memanfaatkan satu jenis gerbang, dan bukan
campuran beberapa gerbang untuk alasan ini konversi gerbang digunakan untuk
menyatukan suatu fungsi gerbang tertentu dengan cara mengombinasikan beberapa
gerbang yang bertipe sama, suatu misal implementasi gerbang NAND ke
dalamgerbang NO, gerbang AND dan gerbang OR (Kf Ibrahim,
“Tehnik Digital”)
Pertimbangan lain nya dalam impelemtasi fungis boole berkaitan
dengan jenis gate yang digunakan, seringkali di rasakan perlu nya untuk
mengimplimentasikan fungsi boole dengan hanya menggunakan gate-gate NAND saja,
walaupun mungkin tidak merupakan implementasi gate minimum, teknik tersebut
memiliki keuntungan dan keteraturan yang dapat menyederhanakan proses pembuatan
nya di pabrik. (wiliam steling).
2.4. Decoder
“Decoder adalah suatu rangkaian logika kombinasional
yang mampu mengubah masukan kode biner n-bit ke m-saluran keluaran sedemikian
rupa sehingga setiap saluran keluaran hanya satu yang akan aktif dari beberapa
kemungkinan kombinasi masukan. Gambar2.14 memperlihatkan diagram
dari decoder dengan masukam n = 2 dan keluaran m = 4 ( decoder 2 ke 4). Setiap
n masukan dapat berisi logika 1 atau 0, ada 2N kemungkinan
kombinasi dari masukan atau kode-kode. Untuk setiap kombinasi masukan ini hanya
satu dari m keluaran yang akan aktif (berlogika 1), sedangkan keluaran yang
lain adalah berlogika 0. Beberapa decoder didisain untuk menghasilkan keluaran
low pada keadan aktif, dimana hanya keluaran low yang dipilih akan aktif
sementara keluaran yang lain adalah berlogika 1. Dari keadaaan aktif
keluaranya, decoder dapat dibedakan atas “non inverted output” dan “inverted
output”. (David Bucchlah, Wayne McLahan)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar